Pitutur Kehidupan Buat Kita
Posted on: 2009/03/31
Pitutur ini saya kutip dalam sebuah buku ,yang mengandung makna sangat dalam guna meningkatkan budi Pekerti dan Moral . Dimana Bangsa kita mengalami demoralisasi yang tercermin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam tayangan TV kita sering menyaksikan bagaimana para wakil rakyat disorot dalam kasus korupsi, selingkuh dan tindakan –tindaka yang mencerminkan moral kita. maka saya memposting tulisan ini untuk mengingatkan kita semua.
Kalo orang tuna susila tahu malu,rupa-rupanya akan makin kurang tuna susilanya,akhirnya dapat hilang,tapi orang utama tidak tahu malu,akan hilang kehutamaannya.
Sesungguhnya orang yang rusak moralnya(Tuna susila)adalah orang yang tidak memiliki perasaan malu atas pelacuran yang dilakukannya.
Sesungguhnya orang tuna susila merasa perbuatannya tidak bersalah karena roh jahat telah menyatu dalam dirinya.
Bila orang yang tuna susila merasa malu atas perbuatannya, sesungguhnya didunia ini tidak ada lagi kehidupan yang penuh dengan pelacuran.
Barang siapa yang tergolong orang saleh dan Budiman tetapi tidak tahu malu atas perbuatan yang merusak moralnya,sesungguhnya akan hilang kehutamaannya atau kesalehan dan keluhuran Budinya.
Sesungguhnya barang siapa yang tuna susila tetapi merasa tidak berdosa atas segala perbuatannya akan terbelenggu dalam lumpur dosa dan baginya hanya ada kegelapan siang dan malam.
Kalo madu kecampur racun,ambillah madunya. Kalau emas kecampur kotoran ,ambillah emasnya kemudian cucilah. Carilah dan ikutilah keutamaan,ajaran yang baik meskipun berasal dari orang rendah.
Barang siapa yang hidupnya berada diantara orang jahat dan orang baik,ambillah cara hidup orang baik agar memperoleh keselamatan.
Barang siapa hidup berada diantara hati yang orang berhati kotor dan orang berhati emas,ambillah cara hidup orang yang berhati emas agar hidupmu penuh dengan berkat.
Berbahagialah orang yang mau mencari dan mengikuti keutamaan ajaran yang baik,sekalipun berasal dari orang rendah,karena sesungguhnya keselamatan berasal dari kebenaran hidup
10 Responses to "Pitutur Kehidupan Buat Kita"
2009/03/31 at 11:49 pm
betul sekali Yang-Kung,bahwa semakin menjauh dari nilai-nilai moral yang membuat bangsa kita ancur .padahal bangsa kita kuat melawan penjajah karena harga diri .
2009/04/01 at 12:22 am
Untuk berbicara tentang kebajikan, Susila, Moral, Etika Sopan santun dll ( Dharma ) dimulai dari diri sendiri atau keluarga dalam lingkup kecil, lalu ke skup yang lebih besar. Yang harus dilandasi dengan kejujuran, masalahnya sekarang sudahkah kita berbuat JUJUR baik pada diri sendiri atau orang lain ?. Jujur dalam arti mengungkapkan tentang kebenaran yang sebenar benarnya. Nah kalau saja semua orang sudah mampu membuka sebuah WARUNG KEJUJURAN dalam dirinya, saya yakin alam ini akan gemah ripah loh jinawi ( damai, sejahtra lahir dan bathin ), lebih2 bagi semua aparat Legeslatif penegak hukum di negara kita ini,suksma
2009/04/01 at 8:43 am
sangat setuju warung kejujuran adalah tempat bertanya bagaimana cara memulai belajar jujur.
sangat setuju kejujuran mulai dari diri sendiri.
2009/04/01 at 3:30 am
“Sesungguhnya orang tuna susila merasa perbuatannya tidak bersalah karena roh jahat telah menyatu dalam dirinya”
nah loh….
trus cara mengeluarkan roh jahat nya gimana?
2009/04/01 at 8:41 am
cara mengeluarkannya, taubatlah ,tahu dan sadar apa yang ditanam itulah yang dipetik.
2009/04/09 at 1:42 am
bukannya taubat itu untuk orang yang merasa salah?
tapi gimana kalo orangnya gak ngerasa salah karna roh jahat telah bersatu dengan dirinya?
mungkin gak orang yang gak ngerasa salah jadi bertaubat?
2009/04/12 at 4:59 am
@etikush
setiap orang yang mau meningkatkan diri harus taubat,
dari negatip jadi positif dan yang sudah positif tambah positif lagi.
Warung kehidupan 
2009/03/31 at 3:38 pm
ada semboyan:KELUARGA YANG BAIK AKAN MEMBENTUK MASYARAKAT YANG BAIK,KELUARGA YANG RUSAK AKAN MEMBENTUK MASYARAKAT YANG BUBRAH ”
itulah awal dari segala kerusakan moral bangsa,lebih2 di era global dimana krisis ekonomi dan kepercayaan moral semakin menggerus nilai2 budi pekerti.Para pemimpin bangsa sibuk dng kepentingannya sendiri,sehingga kehidupan rakyat semakin berat.Apapun yg dimilikinya dijual,termasuk HARGA DIRINYA.
Berbahagialah kepada orang yg tegar dlm menghadapi segala tantangan hidup,dan masih mempertahankan nilai2 moral.
Apakah demikian mas Bagusweda???
salam kasih selalu